Posts

Showing posts from February, 2018

Telaga Sarangan / Telaga Pasir

Image
Cerita rakyat Telaga Sarangan / Telaga Pasir Telaga Sarangan adalah obyek wisata andalan Kabupaten Magetan. yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut dan terletak di lereng  Gunung lawu , Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan Jawa Timur. Telaga ini berjarak sekitar 16 kilometer arah barat  Kota Magetan. Dibalik keindahan dan Panoramanya tersimpan cerita rakyat di dalamnya, beginilah ceritanya : Telaga Sarangan / Telaga Pasir Zaman dahulu hiduplah pasangan suami istri yang bernama Kyai Pasir dan Nyai Pasir, mereka hidup di sebuah gubuk di dalam hutan lereng gunung Lawu. Gubuk tersebut terbuat dari bambu yang beratapkan dedaunan. Walaupun terlihat sangat sederhana, namun gubuk tersebut sangat aman dari gangguan binatang liar dan panasnya terik sinar matahari. Dindingnya terbuat dari kulit kayu yang di ikatkan pada sebuah tiang kayu dengan menggunakan rotan, di antara dinding-dinding kayu itu diberi celah sebagai ventilasi sehingga udara sega

Asal Usul Bunga Teratai.

Image
Bunga teratai tumbuh di atas permukaan yang tenang, warna kelopak bersemu merah (teratai berwarna putih hingga kuning), daun berbentuk lingkaran penuh dan rimpangnya biasa dikonsumsi. Bunga terdapat pada tangkai yang merupakan perpanjangan dari rimpang. Diameter bunga antara 5–10 cm, Teratai terdiri dari sekitar 50 spesies yang tersebar dari wilayah tropis hingga daerah subtropis seluruh dunia. Dibalik keindahnya ada cerita mitos dari jawa tentang asal usulnya bungan teratai, ini lah ceritanya   Asal Usul Bunga Teratai. Pada zaman dahulu tepatnya   ditepi gunung Semeru ada Raja yang arif dan bijaksana serta perhatian kepada rakyatnya. Raja itu bernama Raja Ranubanu. Raja Ranubanu memiliki putri yang sangat cantik yang bernama Dewi Arum. Sang putri memiliki kebiasaan mandi serta senang bermain air. Pada suatu hari, seluruh wilayah kerajaan tersebut terserang penyakit. Penduduk banyak yang terserang penyakit itu dan banyak penduduk yang tewas. Raja pun sedih denga

Rawa Pening

Image
Rawa Pening Rawa Pening  berasal dari bahasa jawa yaitu “Rawa bening") adalah danau alam di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Dengan luas 2.670 hektare, ia menempati wilayah Kecamatan Ambarawa, Bawen, Tuntang, dan Banyubiru. Rawa Pening terletak di cekungan terendah lereng Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran. Danau ini dangkal dan menjadi hulu bagi Sungai Tuntang. Dibali nama rawa pening ini ada kisah dongeng di dalamnya, berikut ceritanya. Dahulu kala, hiduplah seorang anak yang sakti. Kesaktiannya ini membuat seorang menyihir jahat merasa iri. Akhirnya penyihir jahat menyihir anak itu, sehingga tubuhnya penuh luka dengan bau sangat menyengat. Luka-luka baru akan muncul begitu luka lama mulai kering. Keadaannya kondisi tubuhnya itu, tidak ada seorang pun yang mau berhubungan dengannya. Jangankan bertegur sapa, berdekatan saja orang tidak mau. Mereka takut tertular. Suatu hari, anak ini bermimpi ada seorang perempuan tua yang dapat menyembuhkan penyaki

Dewi Sri ( Dewi Pertanian )

Image
Dewi Sri Dewi Sri  adalah dewi pertanian , dewi padi  dan sawah  serta dewi kesuburan di pulau jawa  dan bali.  Pemuliaan dan pemujaan terhadapnya berlangsung sejak masa pra-Hindu dan pra-Islam di pulau Jawa Pada zaman dalulu Diceritakan bahwa Dewi Sri Pohaci Long Kancana diutus oleh Sunan Ibu, penghuni taman surga yang disebut Taman Surga untuk pergi ke Bumi dan memberikan Cihaya, yang disebut dengan kelengkapan hidup di muka bumi. Maka berangkatlah dia dengan ditemani oleh Eyang Prabu Guruminda. Sebelum mereka berangkat ke bumi, Eyang Prabu Guruminda mendapat petunjuk dari Hiang Dewananta yang memintanya untuk merubah Dewi Sri Pohaci Long Kancana menjadi seekor telur. Dengan kesaktiannya yang mandraguna, dia merubah Dewi Sri Pohaci Long Kancana menjadi sebutir telur emas dan kemudian ia memasukkannya ke dalam sebuah kotak yang bernama Cupu Gilang Kencana. Setelah itu, barulah Eyang Prabu Guruminda pergi menuju bumi dengan membawa Dewi Sri Pohaci Long Kancana yang d

Arya Panangsang

Image
Arya Penangsang Arya Penangsang  disebut juga  Arya Jipang  atau  Ji Pang Kang adalah Raja  Adipati Jipang  yang memerintah pada pertengahan abad ke-15 Arya Penangsang adalah seorang adipati di Jipang Panolan yang sakti dan memiliki sifat pendendam. Dengan sifatnya itu, ia memerintahkan anak buahnya untuk menghabisi nyawa Raja Kerajaan Demak, Sunan Prawata . Tidak puas dengan itu, Arya Penangsang pun berniat untuk membinasakan Sultan Hadiwijaya yang berkedudukan di Pajang. Dahulu Pada masa pemerintahaan Kesultanan Demak, Ada seorang adipati yang bernama Arya Penangsang. Ia berkedudukan di Kadipaten Jipang Panolan, Jawa Tengah. Arya Penangsang adalah putra Raden Kikin atau yang biasa dikenal dengan sebutan  Pangeran Sekar Seda ing Lepen  (bunga yang tewas di tepi sungai Bengawan Solo). Suatu hari Raden Kikin tewas di tangan Raden Mukmin atau Sunan Prawata dalam sebuah peperangan karena memperebutkan tahta Kerajaan Demak untuk menggantikan Sultan Trenggana ya

Aji Saka

Image
Aji Saka Aji Saka   adalah  legenda jawa   yang mengisahkan tentang kedatangan peradaban  ke tanah jawa,  dibawa oleh seorang raja bernama Aji Saka. Kisah ini juga menceritakan mengenai mitos asal usul Aksara Jawa. Dahulu kala, ada sebuah kerajaan bernama Medang Kamulan yang diperintah oleh  Prabu Dewata Cengkar yang buas dan suka makan manusia. Setiap hari sang raja memakan seorang manusia yang dibawa oleh Patih Jugul Muda. Sebagian rakyat yang resah dan ketakutan mengungsi secara diam-diam ke daerah lain. Di dusun Medang Kawit ada seorang pemuda bernama Aji Saka. Ia dikenal sakti, rajin dan baik hati. Suatu hari Aji Saka berhasil menolong seorang bapak tua yang sedang dipukuli oleh dua penyamun . Bapak tua yang akhirnya menjadi ayah angkat Aji Saka itu ternyata pengungsi dari Medang Kamulan.   Mendengar cerita tentang kebuasan Prabu Dewata Cengkar-Sang penguasa Medang Kamulan, Aji Saka berniat menolong rakyat Medang Kamulan. Dengan mengenakan serban di kepala Aji Saka

Joko Kendil

Image
          Cerita rakyat joko kendil merupakan cerita rakyat yang berasal dari Yogyakarta.  Judulnya adalah Joko Kendil. Dongeng anak ini berkisah tentang seorang bocah laki-laki yang memiliki fisik seperti kendil (periuk). Konon, ia adalah pangeran yang telah dikutuk menjadi buruk rupa karena telah melakukan kesalahan yang fatal. Suatu hari, ada seorang wanita tua yang tinggal bersama anak laki-Iakinya. Anak itu badannya kecil dan jelek. Oleh karena itu, ia sering dipanggil dengan Joko Kendil .     Kendil adalah semacam periuk yang yang digunakan untuk memasak nasi. Walaupun badan Joko Kendil tidak normal, sang Ibu sangat menyayanginya. Ia selalu mengabulkan apa pun yang diminta oleh Joko Kendil. Apa pun yang diminta Joko, ia selalu berusaha mengabulkannya.      Joko Kendil dikenal sebagai anak yang periang dan lucu. Ketika dewasa, tubuhnya tetap mirip periuk. Suatu hari, ia meminta kepada ibunya untuk dicarikan istri seorang putri raja. Sang Ibu kaget bukan kepalang. "