Joko Kendil
Cerita rakyat joko kendil merupakan cerita rakyat
yang berasal dari Yogyakarta. Judulnya adalah Joko Kendil.
Dongeng anak ini berkisah tentang seorang bocah laki-laki yang memiliki fisik seperti kendil (periuk). Konon, ia adalah pangeran yang telah dikutuk menjadi buruk rupa karena telah melakukan kesalahan yang fatal.
Suatu hari, ada seorang wanita tua yang tinggal bersama anak laki-Iakinya. Anak itu badannya kecil dan jelek. Oleh karena itu, ia sering dipanggil dengan Joko Kendil.
Kendil adalah semacam periuk yang yang digunakan untuk memasak nasi.Walaupun badan Joko Kendil tidak normal, sang Ibu sangat menyayanginya. Ia selalu mengabulkan apa pun yang diminta oleh Joko Kendil. Apa pun yang diminta Joko, ia selalu berusaha mengabulkannya. Joko Kendil dikenal sebagai anak yang periang dan lucu. Ketika dewasa, tubuhnya tetap mirip periuk. Suatu hari, ia meminta kepada ibunya untuk dicarikan istri seorang putri raja. Sang Ibu kaget bukan kepalang.
"Ingat siapa dirimu, Joko. Selain itu, cobalah lihat dirimu sendiri?" tanya sang Ibu.
"Percayalah, Bu, semua akan baik-baik saja. Pokoknya, aku minta tolong kepada Ibu untuk melamar seorang putri raja," jawab Joko Kendil.
Sang Ibu menuruti keinginan anaknya. Dengan ketakutan, ia menghadap Raja.
Raja mempunyai tiga putri yang cantik, Setelah tiba, ibu joko Kendil mengutarakan maksud kedatangannya untuk meminang anak sang Raja, Sang Raja dikenal dengan raja yang sangat bijaksana.
Dia tidak marah mendengar kata-kata ibu Joko Kendil, Kemudian, sang Raja menyampaikan perihal lamaran tersebut kepada ketiga orang anaknya.
Kedua anak tertua sang raja langsung menolak lamaran tersebut, Namun, Putri Bungsu justru menerima lamaran tersebut. kedua orang tua dan kedua kakaknya heran dengan jawaban Putri Bungsu.
Tapi karena Putri Bungsu sudah menerima lamaran tersebut, keluarga tak dapat mencegah pernikahan itu,Seiring waktu, Putri Bungsu selalu diejek oleh kedua kakaknya, Karena itu, Putri Bungsu sedih, tapi berusaha bersabar. Suatu hari, sang Raja mengadakan lomba ketangkasan. Namun, Joko Kendil tidak bisa ikut dengan alasan sakit, Lomba Itu dikuti banyak pangeran dan panglima. Tiba-tlba, datang seorang ksatria gagah, Selain tampan, Ia mahir menunggang kuda dan bermain senjata.
Kedua putri tertua sang Raja langsung jatuh cinta melihat pangeran yang baru datang tersebut. Tak lupa, mereka juga mengejek Putri Bungsu karena menikah dengan Joko Kendil.Putri Bungsu pun sedih, Ratu lari ke kamar sambil menangis. Di sana, ia melihat sebuah kendi, Karena kesal, ia membanting kendi itu hingga pecah.
Setelahnya, pangeran tampan tadi masuk ke dalam kamar Putri Bungsu.Pangeran itu mencari kendi yang ada di kamar Putri Bungsu, namun tidak ditemukannya. Di kasur dia melihat Putri Bungsu sedang menangis. Sang Pangeran pun mendatangi Putri Bungsu.
"Ada apa Putri Bungsu?" tanya Pangeran Tersebut.
Ratu bungsu kaget, lalu hendak melarikan diri. Namun sebelum pergi, sang Pengeran menjelaskan bahwa dia sebenarnya adalah Joko Kendil.
Namun karena suatu alasan dia dikutuk menjadi orang yang buruk rupa.
Kutukan itu akan hilang jika dia menikah dengan seorang putri. Mendengar itu putri bungsu sangat bahagia. Dia langsung memeluk suaminya Joko Kendil yang telah berubah menjadi Pangeran yang sangat tampan.
Sementara itu, kedua kakak Putri Bungsu sangat iri dengan keberuntungan adik bungsu mereka. Namun setelah itu mereka sadar bahwa itu sesuatu yang tidak baik. Mereka pun meminta maaf karena sebelumnya sering mengejek Putri Bungsu. Putri Bungsu pun memaafkan kedua kakaknya dengan lapang dada, dan akhirnya Putri Bungsu dan Pangeran Joko Kendil hidup bahagia.
Hikmah Cerita :
Jangan melihat orang dengan keburukan rupanya, karna rupa yang buruk belum tentu mencerminkan sifat yang buruk.
Baca juga cerita rakyat lainnya :
1. Dewi Sri ( Dewi Pertanian )
2. Arya Panangsang
3. Aji Saka
4. Rawa Pening
Dongeng anak ini berkisah tentang seorang bocah laki-laki yang memiliki fisik seperti kendil (periuk). Konon, ia adalah pangeran yang telah dikutuk menjadi buruk rupa karena telah melakukan kesalahan yang fatal.
Suatu hari, ada seorang wanita tua yang tinggal bersama anak laki-Iakinya. Anak itu badannya kecil dan jelek. Oleh karena itu, ia sering dipanggil dengan Joko Kendil.
Kendil adalah semacam periuk yang yang digunakan untuk memasak nasi.Walaupun badan Joko Kendil tidak normal, sang Ibu sangat menyayanginya. Ia selalu mengabulkan apa pun yang diminta oleh Joko Kendil. Apa pun yang diminta Joko, ia selalu berusaha mengabulkannya. Joko Kendil dikenal sebagai anak yang periang dan lucu. Ketika dewasa, tubuhnya tetap mirip periuk. Suatu hari, ia meminta kepada ibunya untuk dicarikan istri seorang putri raja. Sang Ibu kaget bukan kepalang.
"Ingat siapa dirimu, Joko. Selain itu, cobalah lihat dirimu sendiri?" tanya sang Ibu.
"Percayalah, Bu, semua akan baik-baik saja. Pokoknya, aku minta tolong kepada Ibu untuk melamar seorang putri raja," jawab Joko Kendil.
Sang Ibu menuruti keinginan anaknya. Dengan ketakutan, ia menghadap Raja.
Raja mempunyai tiga putri yang cantik, Setelah tiba, ibu joko Kendil mengutarakan maksud kedatangannya untuk meminang anak sang Raja, Sang Raja dikenal dengan raja yang sangat bijaksana.
Dia tidak marah mendengar kata-kata ibu Joko Kendil, Kemudian, sang Raja menyampaikan perihal lamaran tersebut kepada ketiga orang anaknya.
Kedua anak tertua sang raja langsung menolak lamaran tersebut, Namun, Putri Bungsu justru menerima lamaran tersebut. kedua orang tua dan kedua kakaknya heran dengan jawaban Putri Bungsu.
Tapi karena Putri Bungsu sudah menerima lamaran tersebut, keluarga tak dapat mencegah pernikahan itu,Seiring waktu, Putri Bungsu selalu diejek oleh kedua kakaknya, Karena itu, Putri Bungsu sedih, tapi berusaha bersabar. Suatu hari, sang Raja mengadakan lomba ketangkasan. Namun, Joko Kendil tidak bisa ikut dengan alasan sakit, Lomba Itu dikuti banyak pangeran dan panglima. Tiba-tlba, datang seorang ksatria gagah, Selain tampan, Ia mahir menunggang kuda dan bermain senjata.
Kedua putri tertua sang Raja langsung jatuh cinta melihat pangeran yang baru datang tersebut. Tak lupa, mereka juga mengejek Putri Bungsu karena menikah dengan Joko Kendil.Putri Bungsu pun sedih, Ratu lari ke kamar sambil menangis. Di sana, ia melihat sebuah kendi, Karena kesal, ia membanting kendi itu hingga pecah.
Setelahnya, pangeran tampan tadi masuk ke dalam kamar Putri Bungsu.Pangeran itu mencari kendi yang ada di kamar Putri Bungsu, namun tidak ditemukannya. Di kasur dia melihat Putri Bungsu sedang menangis. Sang Pangeran pun mendatangi Putri Bungsu.
"Ada apa Putri Bungsu?" tanya Pangeran Tersebut.
Ratu bungsu kaget, lalu hendak melarikan diri. Namun sebelum pergi, sang Pengeran menjelaskan bahwa dia sebenarnya adalah Joko Kendil.
Namun karena suatu alasan dia dikutuk menjadi orang yang buruk rupa.
Kutukan itu akan hilang jika dia menikah dengan seorang putri. Mendengar itu putri bungsu sangat bahagia. Dia langsung memeluk suaminya Joko Kendil yang telah berubah menjadi Pangeran yang sangat tampan.
Sementara itu, kedua kakak Putri Bungsu sangat iri dengan keberuntungan adik bungsu mereka. Namun setelah itu mereka sadar bahwa itu sesuatu yang tidak baik. Mereka pun meminta maaf karena sebelumnya sering mengejek Putri Bungsu. Putri Bungsu pun memaafkan kedua kakaknya dengan lapang dada, dan akhirnya Putri Bungsu dan Pangeran Joko Kendil hidup bahagia.
Hikmah Cerita :
Jangan melihat orang dengan keburukan rupanya, karna rupa yang buruk belum tentu mencerminkan sifat yang buruk.
Baca juga cerita rakyat lainnya :
1. Dewi Sri ( Dewi Pertanian )
2. Arya Panangsang
3. Aji Saka
4. Rawa Pening
Comments
Post a Comment